7 Wisata Gunung Tidak Terlalu Tinggi yang Wajib Dikunjungi! Cocok untuk Pemula

Ingin menikmati keindahan alam dari puncak gunung tanpa harus mendaki terlalu tinggi? Wisata gunung tidak terlalu tinggi bisa menjadi pilihan terbaik bagi pendaki pemula, keluarga, atau siapa saja yang ingin menikmati suasana pegunungan tanpa tantangan ekstrem.

Dalam artikel ini, kita akan membahas 7 rekomendasi wisata gunung dengan ketinggian yang ramah bagi semua kalangan, tantangan yang sering dihadapi pendaki pemula, solusi terbaik dengan private trip & open trip, serta alasan mengapa Alera Adventure adalah pilihan terbaik untuk perjalananmu.

Daftar Isi

Kenapa Memilih Wisata Gunung Tidak Terlalu Tinggi?

Tidak semua orang ingin mendaki gunung dengan ketinggian lebih dari 3.000 mdpl. Ada banyak alasan mengapa wisata gunung dengan ketinggian sedang lebih diminati:

βœ… Cocok untuk pemula yang ingin mencoba pengalaman mendaki
βœ… Perjalanan lebih singkat dan tidak terlalu melelahkan
βœ… Lebih aman bagi anak-anak dan orang tua
βœ… Pemandangan tetap luar biasa meskipun tidak terlalu tinggi

Banyak gunung di Indonesia yang memiliki jalur mudah dan ramah pendaki tanpa harus mengorbankan keindahan alamnya.

Wisata Gunung Tidak Terlalu Tinggi Alera Adventure (SC IG iqbalxpangestu)
SC IG iqbalxpangestu

7 Wisata Gunung Tidak Terlalu Tinggi di Indonesia

Jika kamu mencari wisata gunung tidak terlalu tinggi yang tetap menawarkan panorama luar biasa, berikut adalah 7 rekomendasi terbaik yang cocok untuk pendaki pemula, keluarga, atau wisata santai:

πŸ”Ή Gunung Andong (1.726 mdpl) – Magelang, Jawa Tengah

βœ… Salah satu wisata gunung tidak terlalu tinggi yang populer di Jawa Tengah
βœ… Jalur pendakian hanya sekitar 1,5 – 2 jam, cocok untuk pemula
βœ… Pemandangan 360 derajat dengan latar Gunung Merbabu, Merapi, dan Sumbing
βœ… Bisa dikombinasikan dengan wisata Ketep Pass atau Candi Borobudur

πŸ”Ή Gunung Prau (2.565 mdpl) – Wonosobo, Jawa Tengah

βœ… Wisata gunung tidak terlalu tinggi dengan sunrise terbaik di Indonesia
βœ… Jalur mudah, tidak terlalu curam, dan cocok untuk pendaki pemula
βœ… Hamparan padang rumput luas dengan pemandangan gunung-gunung tinggi

πŸ”Ή Gunung Bromo (2.329 mdpl) – Jawa Timur

βœ… Wisata gunung tidak terlalu tinggi yang bisa diakses tanpa trekking berat
βœ… Bisa dijangkau dengan kendaraan jeep hingga dekat kawah
βœ… Pemandangan kawah aktif dan lautan pasir yang sangat ikonik

πŸ”Ή Gunung Papandayan (2.665 mdpl) – Garut, Jawa Barat

βœ… Jalur yang ramah bagi pemula dan cocok untuk keluarga
βœ… Terdapat kawah aktif serta padang edelweiss yang eksotis
βœ… Akses mudah dari Bandung dan Jakarta

πŸ”Ή Gunung Ijen (2.386 mdpl) – Banyuwangi, Jawa Timur

βœ… Salah satu wisata gunung tidak terlalu tinggi dengan fenomena langka Blue Fire
βœ… Jalur pendakian cukup landai, bisa ditempuh dalam 2 jam
βœ… Bisa dikombinasikan dengan wisata pantai di Banyuwangi

πŸ”Ή Gunung Pulosari (1.346 mdpl) – Pandeglang, Banten

βœ… Wisata gunung tidak terlalu tinggi yang dekat dengan Jakarta
βœ… Jalur pendakian singkat, hanya sekitar 2-3 jam
βœ… Memiliki air terjun Curug Putri di tengah perjalanan

πŸ”Ή Gunung Nglanggeran (700 mdpl) – Gunung Kidul, Yogyakarta

βœ… Gunung api purba dengan jalur yang sangat mudah
βœ… Bisa didaki dalam waktu kurang dari 1 jam
βœ… Pemandangan sunrise dan sunset yang spektakuler

Dengan pilihan wisata gunung tidak terlalu tinggi ini, kamu tetap bisa menikmati keindahan alam tanpa harus menghadapi jalur ekstrem. Jadi, gunung mana yang ingin kamu kunjungi lebih dulu? 😊

Masalah yang Sering Dihadapi Pendaki Pemula

Meskipun wisata gunung tidak terlalu tinggi lebih ramah bagi pendaki, tetap ada beberapa tantangan yang sering dialami, terutama bagi pemula. Berikut beberapa masalah umum yang perlu diantisipasi:

❌ Kurangnya persiapan fisik – Banyak pendaki meremehkan jalur yang tampak mudah, namun tetap bisa menyebabkan kelelahan jika tidak terbiasa.

❌ Peralatan tidak memadai – Tidak membawa jaket tebal, sepatu gunung yang nyaman, atau perlengkapan lain bisa mengurangi kenyamanan dan keamanan selama perjalanan.

❌ Kurang paham jalur pendakian – Tanpa pemandu atau riset yang cukup, pendaki bisa tersesat atau salah jalur, terutama jika medan berubah karena cuaca atau faktor alam lainnya.

❌ Cuaca yang tidak menentu – Meskipun wisata gunung tidak terlalu tinggi cenderung lebih aman, suhu tetap bisa sangat dingin di malam hari, dan hujan tiba-tiba bisa membuat jalur licin.

❌ Kesulitan mengatur logistik – Mengurus perlengkapan, tenda, makanan, dan kebutuhan lain bisa menjadi tantangan bagi pendaki pemula yang belum terbiasa melakukan perjalanan ke gunung.

Memahami tantangan ini akan membantu kamu lebih siap menghadapi pendakian dan menikmati pengalaman wisata gunung tidak terlalu tinggi dengan lebih nyaman dan aman! 😊

Solusi Nyaman dengan Private Trip & Open Trip

Agar pengalaman wisata gunung tidak terlalu tinggi semakin nyaman dan bebas ribet, Alera Adventure menawarkan dua pilihan perjalanan yang sesuai dengan kebutuhan pendaki:

πŸ”Ή Private Trip
βœ… Cocok bagi yang menginginkan pendakian lebih eksklusif dan pribadi
βœ… Jadwal fleksibel, bisa menyesuaikan dengan waktu yang diinginkan
βœ… Lebih nyaman karena semua perlengkapan, makanan, dan logistik sudah disediakan
βœ… Bisa bersama keluarga, teman dekat, atau pasangan untuk pengalaman lebih intim

Baca Detail: Private Trip Gunung Prau

πŸ”Ή Open Trip
βœ… Bergabung dengan grup, lebih hemat biaya
βœ… Cocok untuk solo traveler yang ingin bertemu pendaki lain dan berbagi pengalaman
βœ… Didampingi pemandu berpengalaman yang memastikan perjalanan aman dan nyaman
βœ… Tetap mendapatkan fasilitas lengkap, termasuk perlengkapan dan konsumsi

Baik memilih private trip maupun open trip, Alera Adventure memastikan semua kebutuhan pendakian telah diatur dengan baik, mulai dari logistik, makanan, hingga perlengkapan, sehingga pendaki hanya perlu fokus menikmati keindahan alam tanpa harus khawatir dengan persiapan yang merepotkan. πŸŒΏβ›°οΈ

Kenapa Harus Alera Adventure?

Alera Adventure bukan sekadar penyedia jasa wisata gunung tidak terlalu tinggi, tetapi juga memiliki misi sosial yang lebih besar. Setiap perjalanan yang kamu pilih akan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.

βœ… Membangun Bimbingan Belajar (Bimbel) Gratis di seluruh lereng gunung di Indonesia
βœ… Bersinergi dengan TPA setempat untuk meningkatkan pendidikan anak-anak di daerah pegunungan
βœ… Sebagian keuntungan dialokasikan untuk program pendidikan di daerah terpencil

Dengan memilih Alera Adventure, kamu tidak hanya menikmati pengalaman pendakian yang aman dan nyaman, tetapi juga turut serta dalam upaya mencerdaskan anak-anak di lereng gunung. Berpetualang sambil berbagi, karena setiap langkahmu bisa membawa perubahan! πŸŒΏβ›°οΈ

Wisata Gunung Tidak Terlalu Tinggi Alera Adventure (SC IG iqbalxpangestu) (2)
SC IG iqbalxpangestu

Waktu Terbaik untuk Wisata Gunung Tidak Terlalu Tinggi

Memilih waktu yang tepat sangat penting agar pengalaman mendaki lebih nyaman dan aman. Wisata gunung tidak terlalu tinggi memang lebih ramah bagi pendaki pemula, tetapi faktor cuaca tetap berperan besar dalam kenyamanan perjalanan. Berikut adalah panduan waktu terbaik untuk mendaki:

βœ… Musim Kemarau (April – Oktober) – Waktu Terbaik untuk Mendaki

Musim kemarau adalah pilihan terbaik untuk wisata gunung, karena:
βœ”οΈ Cuaca lebih stabil – Langit cerah, pemandangan lebih indah, dan risiko hujan lebih kecil
βœ”οΈ Jalur lebih kering – Mengurangi risiko terpeleset di jalur pendakian
βœ”οΈ Malam lebih berbintang – Ideal bagi yang ingin menikmati sunrise atau camping di puncak
βœ”οΈ Kondisi fisik lebih terjaga – Mendaki saat cuaca kering lebih ringan dibandingkan saat jalur basah

Jika ingin pengalaman terbaik, Juni – Agustus adalah bulan favorit bagi pendaki, terutama untuk gunung-gunung seperti Prau, Andong, dan Bromo, karena sunrise terlihat lebih jelas dan langit cenderung lebih bersih.

❌ Hindari Musim Hujan (November – Maret)

Meskipun wisata gunung tidak terlalu tinggi lebih mudah diakses, musim hujan bisa menjadi tantangan besar:
❌ Jalur lebih licin dan berlumpur – Risiko terpeleset lebih tinggi, terutama di jalur tanah dan berbatu
❌ Kabut lebih tebal – Mengurangi jarak pandang dan bisa berbahaya jika tidak memahami jalur
❌ Suhu lebih dingin – Hujan dan angin di gunung bisa menyebabkan hipotermia jika tidak membawa perlengkapan yang memadai
❌ Pemandangan tidak maksimal – Mendaki saat hujan sering kali menghalangi pemandangan indah di puncak

Jika tetap ingin mendaki di musim hujan, pilih gunung dengan jalur yang lebih aman, seperti Gunung Ijen dan Gunung Bromo, yang masih bisa dinikmati meskipun kondisi cuaca kurang mendukung.

Baca Juga: Private Trip Gunung Merbabu

Baca Juga: Private Trip Gunung Lawu

πŸ“Œ Tips Menentukan Waktu Pendakian

  • Cek prakiraan cuaca sebelum mendaki menggunakan aplikasi cuaca agar bisa menghindari hujan deras
  • Pilih waktu weekday untuk menghindari keramaian di gunung populer seperti Gunung Prau dan Gunung Andong
  • Hindari long weekend jika ingin menikmati pendakian yang lebih tenang

Menentukan waktu yang tepat akan membuat wisata gunung tidak terlalu tinggi lebih nyaman dan memberikan pengalaman terbaik bagi pendaki pemula maupun keluarga. πŸŒΏπŸ•οΈ

Perlengkapan Wajib Saat Mendaki

Meskipun wisata gunung tidak terlalu tinggi lebih ramah bagi pemula, persiapan tetap menjadi kunci utama agar perjalanan nyaman dan aman. Pendaki sering kali mengabaikan perlengkapan penting karena menganggap jalurnya mudah, padahal kondisi di pegunungan tetap bisa berubah sewaktu-waktu. Berikut adalah daftar perlengkapan wajib yang perlu dibawa saat mendaki gunung dengan ketinggian sedang:

πŸ”Ή Jaket Tebal untuk Mengantisipasi Suhu Dingin

Suhu di pegunungan bisa jauh lebih rendah dibandingkan di dataran rendah, bahkan di gunung dengan ketinggian sekitar 1.500 – 2.500 mdpl. Saat malam hari atau menjelang subuh, suhu bisa turun hingga di bawah 10Β°C, terutama di gunung seperti Prau, Andong, dan Ijen.

Kenapa harus membawa jaket tebal?
βœ”οΈ Mencegah hipotermia akibat suhu dingin ekstrem
βœ”οΈ Memberikan kenyamanan saat beristirahat di pos pendakian atau puncak
βœ”οΈ Melindungi tubuh dari angin kencang di area terbuka

Jaket yang direkomendasikan adalah jaket windproof dan waterproof, sehingga bisa menahan angin dingin sekaligus melindungi dari gerimis atau embun tebal di pagi hari.

πŸ”Ή Sepatu Gunung Anti-Slip untuk Keamanan dan Kenyamanan

Meskipun jalur pendakian wisata gunung tidak terlalu tinggi tergolong lebih mudah, beberapa trek tetap memiliki jalur berbatu, tanah licin, atau akar pohon yang bisa menjadi penghalang.

Gunakan sepatu gunung dengan sol anti-slip, agar:
βœ”οΈ Lebih stabil saat melewati jalur berbatu atau menanjak
βœ”οΈ Menghindari risiko tergelincir saat turun gunung
βœ”οΈ Lebih nyaman untuk perjalanan panjang dibandingkan sandal biasa

Untuk gunung seperti Papandayan, Ijen, dan Bromo, sepatu trekking ringan sudah cukup. Namun, untuk jalur tanah yang lebih licin seperti di Pulosari dan Prau saat musim hujan, gunakan sepatu dengan grip yang lebih kuat.

πŸ”Ή Headlamp atau Senter untuk Mendaki di Malam Hari

Banyak pendaki yang memilih mendaki saat malam hari untuk menikmati sunrise di puncak. Beberapa gunung yang terkenal dengan pemandangan matahari terbit, seperti Gunung Andong, Prau, dan Ijen, sering kali didaki mulai tengah malam atau dini hari.

Untuk itu, headlamp atau senter menjadi perlengkapan wajib agar perjalanan tetap aman. Jangan hanya mengandalkan cahaya dari ponsel karena:
❌ Baterai cepat habis dan tidak bisa diandalkan dalam perjalanan panjang
❌ Cahaya tidak cukup kuat untuk menerangi jalur berbatu atau akar pohon
❌ Tidak praktis karena harus dipegang terus-menerus

Gunakan headlamp yang bisa diikat di kepala, sehingga tangan tetap bebas untuk berpegangan di jalur curam.

πŸ”Ή Makanan dan Air yang Cukup untuk Perjalanan

Meskipun perjalanan wisata gunung tidak terlalu tinggi tidak selama mendaki gunung dengan ketinggian lebih dari 3.000 mdpl, tetap penting untuk membawa bekal yang cukup.

Air minum minimal 1,5 liter per orang diperlukan untuk menghindari dehidrasi, terutama jika mendaki di siang hari dengan jalur terbuka seperti di Gunung Bromo atau Gunung Nglanggeran.

Untuk makanan, pilih yang:
βœ”οΈ Ringan tetapi bernutrisi, seperti roti, coklat, atau kacang-kacangan
βœ”οΈ Cepat dimasak, seperti mie instan atau makanan kaleng jika berkemah
βœ”οΈ Tahan lama dan mudah dibawa, seperti energy bar atau buah kering

Beberapa gunung memiliki warung atau pos dengan air bersih, tetapi lebih baik tetap membawa bekal sendiri untuk berjaga-jaga.

πŸ”Ή Jas Hujan untuk Berjaga-jaga Jika Hujan Turun

Cuaca di pegunungan bisa berubah cepat, terutama di gunung yang lebih rendah dengan hutan lebat seperti Pulosari dan Papandayan. Hujan tiba-tiba bisa membuat jalur licin dan perjalanan semakin sulit.

Jas hujan ringan lebih direkomendasikan dibandingkan payung karena:
βœ”οΈ Lebih praktis dan bisa digunakan sambil berjalan
βœ”οΈ Melindungi seluruh tubuh dan ransel dari air hujan
βœ”οΈ Tidak mudah terbawa angin kencang seperti payung

Selain jas hujan, gunakan cover bag untuk melindungi barang bawaan agar tetap kering, terutama jika membawa kamera atau peralatan elektronik lainnya.

Baca Juga: Private Trip Gunung Slamet

Baca Juga: Private Trip Gunung Sindoro

Baca Juga: Private Trip Gunung Sumbing

πŸ“Œ Kesimpulan: Perlengkapan yang Tepat untuk Wisata Gunung Tidak Terlalu Tinggi

Meskipun jalurnya lebih mudah, wisata gunung tidak terlalu tinggi tetap memerlukan persiapan yang matang agar perjalanan lebih nyaman dan aman. Dengan membawa perlengkapan yang tepat, pendakian akan terasa lebih ringan, menyenangkan, dan bebas dari kendala.

Jika tidak ingin repot membawa perlengkapan sendiri, Alera Adventure menyediakan paket Private Trip dan Open Trip, di mana semua kebutuhan sudah disiapkanβ€”dari tenda, makanan, hingga pemandu berpengalaman.

Siap menjelajahi wisata gunung tidak terlalu tinggi dengan lebih nyaman? Hubungi Alera Adventure sekarang dan nikmati pengalaman pendakian terbaik tanpa ribet! β›°οΈπŸŒΏ

Wisata Gunung Tidak Terlalu Tinggi Alera Adventure (SC IG _mal.lza_)
SC IG _mal.lza_

Tips Aman Saat Wisata Gunung

Meskipun wisata gunung tidak terlalu tinggi lebih ramah bagi pemula, keselamatan tetap menjadi prioritas utama. Beberapa kesalahan kecil bisa berakibat fatal jika pendaki tidak berhati-hati. Agar perjalanan tetap nyaman dan aman, berikut beberapa tips penting saat mendaki gunung dengan ketinggian sedang:

πŸ”Ή Cek Cuaca Sebelum Berangkat

Cuaca di gunung bisa berubah drastis dalam hitungan jam. Pastikan untuk selalu mengecek prakiraan cuaca sebelum mendaki, terutama jika mendaki di musim peralihan.

🌀 Musim terbaik: April – Oktober (musim kemarau)
🌧 Hindari musim hujan: November – Maret, karena jalur bisa menjadi licin dan rawan longsor

Jika cuaca tidak mendukung, lebih baik menunda pendakian daripada mengambil risiko. Untuk gunung seperti Bromo, Prau, atau Papandayan, mendaki di musim kemarau akan memberikan pengalaman yang lebih nyaman dengan jalur kering dan pemandangan lebih jelas.

πŸ”Ή Ikuti Jalur Resmi, Jangan Menyimpang dari Jalur Pendakian

Salah satu kesalahan umum pendaki pemula adalah mencoba jalur pintas atau menyimpang dari jalur resmi. Ini sangat berbahaya, terutama jika belum mengenal medan dengan baik.

⚠️ Risiko menyimpang dari jalur:
❌ Bisa tersesat dan sulit ditemukan
❌ Lebih rawan bertemu dengan hewan liar
❌ Jalur tidak stabil dan bisa berisiko longsor

Gunung seperti Prau dan Andong memiliki jalur yang cukup jelas, tetapi beberapa gunung seperti Merbabu dan Ijen memiliki banyak percabangan yang bisa membingungkan. Jika tidak yakin, lebih baik mendaki dengan pemandu dari Alera Adventure agar perjalanan tetap aman.

πŸ”Ή Bawa Sampah Turun, Jaga Kebersihan Alam

Salah satu etika utama pendaki adalah tidak meninggalkan sampah di gunung. Sayangnya, masih banyak pendaki yang meninggalkan bungkus makanan atau botol plastik di jalur pendakian.

βœ… Tips menjaga kebersihan:
βœ”οΈ Gunakan kantong khusus untuk menyimpan sampah
βœ”οΈ Bawa kembali semua sisa makanan dan plastik ke bawah
βœ”οΈ Jika melihat sampah di jalur, bantu membersihkannya

Gunung-gunung dengan jalur wisata seperti Ijen dan Bromo memiliki sistem pengelolaan sampah, tetapi pendaki tetap harus bertanggung jawab atas kebersihan pribadi.

Baca Juga: Private Trip Gunung Ciremai

Baca Juga: Private Trip Gunung Cikuray

πŸ”Ή Gunakan Pakaian dan Perlengkapan yang Sesuai

Banyak pendaki pemula berpikir bahwa mendaki wisata gunung tidak terlalu tinggi tidak membutuhkan perlengkapan khusus. Padahal, kenyamanan dan keamanan sangat bergantung pada apa yang dikenakan.

πŸ‘• Pakaian yang direkomendasikan:
βœ”οΈ Jaket windproof & waterproof untuk melindungi dari angin dan hujan
βœ”οΈ Celana trekking atau legging untuk memudahkan pergerakan
βœ”οΈ Sepatu gunung dengan sol anti-slip agar lebih stabil di jalur berbatu

🧀 Aksesori penting:
βœ”οΈ Sarung tangan untuk menjaga kehangatan
βœ”οΈ Topi atau buff untuk melindungi dari sinar matahari langsung

Dengan pakaian dan perlengkapan yang sesuai, perjalanan akan lebih nyaman dan mengurangi risiko cedera.

πŸ”Ή Pastikan Kondisi Fisik Prima Sebelum Mendaki

Meskipun jalur wisata gunung tidak terlalu tinggi lebih bersahabat, tetap diperlukan kondisi fisik yang baik agar pendakian berjalan lancar. Jangan meremehkan trek yang tampak mudah, karena kelelahan bisa terjadi kapan saja.

πŸ’ͺ Persiapan sebelum mendaki:
βœ”οΈ Lakukan latihan ringan seperti jogging atau hiking kecil seminggu sebelum perjalanan
βœ”οΈ Tidur yang cukup agar tubuh lebih bugar
βœ”οΈ Hindari konsumsi alkohol atau makanan berat sebelum mendaki

Jika merasa kurang fit atau memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti asma atau tekanan darah rendah, lebih baik konsultasikan dulu dengan dokter sebelum melakukan pendakian.

Kesimpulan: Pendakian Aman & Nyaman dengan Alera Adventure

Mengikuti tips aman wisata gunung di atas akan membantu pendakian lebih lancar dan menyenangkan. Selain itu, jika ingin perjalanan lebih terorganisir tanpa perlu repot memikirkan logistik dan perlengkapan, Alera Adventure menyediakan Private Trip dan Open Trip yang bisa disesuaikan dengan kebutuhanmu.

Siap menjelajahi wisata gunung tidak terlalu tinggi dengan nyaman? Hubungi Alera Adventure sekarang dan nikmati petualangan terbaik tanpa ribet! πŸŒΏπŸ•οΈ

Cara Bergabung dengan Trip Alera Adventure

Ingin menikmati pengalaman mendaki gunung dengan jalur yang lebih ramah tanpa repot mengurus perlengkapan dan logistik? Alera Adventure siap membantu! Kami menawarkan berbagai pilihan Private Trip dan Open Trip untuk memastikan perjalananmu nyaman, aman, dan menyenangkan.

πŸ”Ή Cara Bergabung:
βœ… Pilih gunung dan jenis trip yang diinginkan (Private Trip atau Open Trip)
βœ… Tentukan jadwal keberangkatan yang sesuai dengan rencana perjalananmu
βœ… Hubungi kami untuk informasi detail tentang paket, harga, dan fasilitas

πŸ“ž Klik WhatsApp untuk informasi lebih lanjut:

Bersama Alera Adventure, perjalananmu akan lebih terencana tanpa perlu khawatir soal logistik, pemandu, dan perlengkapan!


Kesimpulan: Siap Menjelajahi Wisata Gunung?

Wisata gunung tidak terlalu tinggi adalah pilihan ideal bagi pendaki pemula, keluarga, dan siapa saja yang ingin menikmati keindahan alam tanpa jalur yang terlalu ekstrem. Dengan persiapan yang matang dan memilih trip yang sesuai, pengalaman mendaki akan lebih nyaman dan menyenangkan.

πŸ”Ή Open Trip cocok untuk pendaki yang ingin berbagi pengalaman dengan komunitas baru dan mendapatkan biaya yang lebih terjangkau.
πŸ”Ή Private Trip memberikan fleksibilitas dan kenyamanan bagi mereka yang menginginkan perjalanan lebih eksklusif.

Selain menikmati alam, bergabung dengan Alera Adventure juga berarti berkontribusi pada program pendidikan anak-anak di lereng gunung melalui bimbingan belajar gratis yang kami jalankan.

Jangan tunda lagi! Segera rencanakan perjalanan impianmu dan nikmati petualangan yang tak terlupakan bersama Alera Adventure! πŸŒΏπŸ•οΈ

Baca Juga: Private Trip Gunung Gede Pangrango

Baca Juga: Private Trip Gunung Arjuno Welirang

Scroll to Top